5 Tokoh Alkitab yang Menunjukkan Rasa Sukacita yang Tak Tergoyahkan
Sumber: canva.com

Kata Alkitab / 1 July 2023

Kalangan Sendiri

5 Tokoh Alkitab yang Menunjukkan Rasa Sukacita yang Tak Tergoyahkan

Bella Tiurma Official Writer
2240

Dalam Alkitab memiliki banyak tokoh-tokoh yang menginspirasi dan memberikan teladan bagi setiap umat Kristiani tentang bagaimana kita mampu memiliki sukacita yang tak tergoyahkan. Walaupun kehidupan yang kita jalani memiliki berbagai tantangan dan pergumulan tertentu di dalamnya. 

Namun, setiap tokoh di dalam Alkitab sekalipun yang memiliki sukcaita tak tergoyahkan pasti pernah menghadapi sebuah tantangan dan pergumulan. Tetapi mereka mampu mengatasi kekhawatiran dan ketakutannya atas masalah yang tak terduga dengan mudah dan menggantikannya dengan sukacita. 

Sukacita yang dirasakan oleh beberapa tokoh Alkitab adalah pemberian yang nyata dan abadi dari Tuhan. Tanpa perlu mencari sukacita dan kekuatan dari luar, kita dapat menemukannya dari sumber sukacita itu sendiri. 

1. Janda Miskin (1 Raja-raja 17 : 1 – 9) 

Kebanyakan orang yang kita temui, ketika mengalami kesulitan terutama dalam hal keuangan akan memberikan dampak bagi kesehatan mental hingga setres berat. Tetapi jika kita melihat kembali kisah janda miskin yang merasakan tekanan pada zaman raja-raja Israel, ia harus merasakan kehidupan yang tidak memiliki harapan dan kegembiraan sedikit pun. 

Namun, pertolongan Tuhan tercurah bagi janda miskin itu melalui Elia dan ia pun mengalamai sebuah keajaiban. Janda miskin bukan hanya merasakan keajaiban tepung dan minyak yang tak habisnya, tetapi ia juga merasakan mukjizat yang tercurah bagi anaknya. 

Iman percaya yang kita berikan kepada Allah akan mendatangkan sukacita. Dimana setiap kata yang diucapkan dengan yakin dan percaya atas kekuatan Tuhan akan melepaskan setiap rasa khawatir dan keraguan di dalam hati kita, sehingga kita akan beroleh sukacita yang tak tergoyahkan dari Tuhan. 

2. Wanita Sunem (2 Raja-raja : 4) 

Seorang wanita yang tinggal di sebuah desa kecil bernama Sunem yang berada di bagian utara Israel mengundah Elisa untuk makan di rumahnya dan memberikan sebuah ruang untuk menjadi tempat tinggal Elisa kala itu. Sehingga Elisa yang telah menerima kebaikan yang sangat banyak dari wanita Sunem itu dengan melepaskan berkat bagi wanita Sunem dan keluarganya. 

Tak hanya itu, putra dari wanita Sunem yang jatuh sakit pun menerima keajaiban Tuhan melalui Elisa yang menaikan doa untuk meminta keselamatan atas putra wanita Sunem itu yang menerima kesembuhan dari Tuhan. Ia merasakan kebahagiaan yang sangat luar biasa. Pasalnya meskipun ia bersikap baik, ia tidak pernah merasakan sukacita yang sangat luar biasa yang tak pernah dirasakan sebelumnya. 

“Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." - Lukas 6 : 38 

Melalui kisah wanita Sunem ini, kita dapat memahami bahwa memberikan hal-hal baik buat orang lain akan memberikan kita sebuah berkat dan membawa sukacita. 

3. Nehemia (Nehemia 8 : 9-10) 

Masa-masa Nehemia mengawasi pembangunan kembali tembok Yerusalem setelah masa pembuangan, ia meminta semua orang untuk mendengarkan Firman Tuhan. Sehingga membuat orang yang mendengarkannya merasakan kesedihan karena telah disadarkan bahwa apa yang telah dilakukan telah melanggar perintah Allah. 

Namun, Nehemia menyadarkan mereka untuk bersukacita. Karena dengan membaca Firman Tuhan akan menerima sukacita yang menjadi kekuatan bagi setiap orang. Sehingga kita memahami bahwa saat kita membutuhkan lebih banyak sukacita, kita perlu membuka Alkitab dan akan menerima sukacita yang tak akan pernah tergoyahkan. 

4. Filipus (Kisah Para rasul 6 : 5 ; 21) 

Filipus rela memberikan hidupnya untuk melakukan apapun yang Tuhan minta dan tuntunan Roh Kudus dalam melakukannya. Setiap yang diperintahkan Tuhan kepada dirinya, ia selalu meminta dan mengikuti pimpinan Roh Kudus untuk berbicara padanya. Sehingga dalam melakukan setiap langkahnya Filipus merasakan sukacita dengan selalu mengikuti Tuhan Yesus dan Roh Kudus. 

5. Musa (Ulangan 32 : 1 – 43) 

Seorang yang harus mengalami masa buruk, dimana orangtua Musa harus merelakannya dibuang ke sungai. Musa tumbuh dan berkembang dengan pengetahuan yang sangat luar biasa, meskipun ia harus membunuh orang-orang mesir dalam usahanya melindungi bangsanya. 

Namun, Musa dipakai oleh Tuhan untuk menerima perintah Allah dan hukum lainnya. Meskipun beberapa masa Tuhan tidak mengizinkan apa yang akan Musa lakukan, tetapi ia tetap setia dan terus menaikan pujian dalam bentuk nyanyian. Musa pun memberikan kata-kata motivasi untuk menerima sukacita. Kemudian Musa menjalani kehidupan yang pasang surut dengan setia bersama Tuhan hingga Tuhan memanggilnya.

Halaman :
1

Ikuti Kami